Memedi - Nasihat Sore | Blog Inspiratif dan Menghibur

Breaking

Tebarkan Kebaikan Agar Bahagia

BANNER 728X90

Senin, 22 Juli 2019

Memedi


Ketemu teman di sebuah kesempatan yang syahdu. Ditemani camilan pasca lebaran beberapa toples kue kering.
Bicaranya nggak jauh dari penampakan. Ceritanya serba mistis. Pengalamannya banyak tentang hal yang tak kasat mata.
Sebenarnya nggak selera bahas itu pas malam-malam. Tapi bagaimana lagi, kalau sudah bercerita nggak ada habisnya.
Begini cerita-ceritanya....
Pernah waktu kecil jalan sendiri bawa obor di jalan setapak, dicegat pocong. Sedakep, mata tertutup, kapas dihidung. Jaraknya hanya 1-2 meter.
Nggak ada rasa takut, katanya. Malah ditanya tuh pocong, "nenek/ kakek siapa ?". Nggak ada jawaban, diam.
Detailnya diceritakan, ikatan atas rada miring dikit. Tangan sedakep kelihatan jelas. Bagian bawah gelap tidak terlihat.
Ada sekitar lima menitan terdiam. Tiba-tiba api obor mati, gelap. Si P sudah pergi entah kemana.
Temen ku tuh pulang, nggak lari. Bagaimana lari la wong jalan setapak. Nanti malah jatuh. Biasa saja.
Srupput.....
Cerita lagi, dulu di daerah sini (sekitar kampungnya- dirahasiakan nama kampungnya) tempat jin buang anak. Banyak setannya, katanya.
Dimana-mana ada setan sekitar tahun 80an. Rumah jarang-jarang. Lebih banyak pohon-pohon. Sepi. Nggak ada orang.
Tapi sekarang rumah sudah rame. Pohon-pohon sudah banyak yang tumbang. Terang-benderang. Orang lalu-lalang nggak ada habisnya.
Ujarnya serius sedikit berbisik, sekarang setannya tinggal satu. Di atas rumah fulan (menyebut sebuah nama). Bentuknya seperti gorila. Nongkrong deket pintu.
Terdengar adzan isya' maka obrolan pun berhenti. Segera ku beranjak pergi ke musholla.
Dalam perjalanan ku lirik rumah yang di maksud tadi. Tiba-tiba buku kudu berdiri. Tidak ada apa-apa. Gelap.
Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar